Bali – Indonesia berkomitmen kuat mendorong solidaritas global melalui pertemuan internasional High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 yang digelar di Bali, 1-3 September 2024.
Gelaran tersebut sekaligus mempercepat pencapaian Visi Indonesia Emas 2045 melalui kemitraan multipihak yang inovatif dan transformatif.
Hal ini ditegaskan Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas, Bogat Widyatmoko, yang menilai peran Indonesia di kancah internasional semakin vital, khususnya dalam kondisi dunia yang penuh tantangan seperti sekarang.
"Pada 2024, dunia menghadapi peningkatan tensi politik, perubahan iklim, polusi, serta defisit kepercayaan yang signifikan. Ditambah lagi, pandemi yang melanda seluruh dunia semakin memperlebar kesenjangan antara negara-negara di belahan utara dan selatan," ujarnya.
Bogat menilai forum-forum internasional sangat penting dalam memperkuat kerja sama global dan mengatasi berbagai isu krusial. Seperti HLF MSP ini yang bertujuan untuk memperkuat solidaritas global dalam menghadapi berbagai tantangan seperti perubahan iklim, ketidakstabilan politik, hingga ketimpangan ekonomi.
Menurut Bogat, melalui HLF MSP, Indonesia berupaya mentransformasi berbagai platform kerja sama guna mengatasi isu-isu global. Sebab dunia membutuhkan tatanan baru dalam sistem tata kelola untuk mengatasi polikrisis yang ada.
“Inovasi diperlukan sebagai katalisator untuk mempersempit kesenjangan antara negara utara dan selatan," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Politik Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Internasional Kementerian PPN/Bappenas, Hendra Prabandani mengungkapkan pentingnya forum ini bagi Indonesia untuk menjalin kolaborasi dengan negara-negara dalam Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) serta meneguhkan posisi kepemimpinan Indonesia di kancah internasional.
“HLF MSP 2024 membuka peluang bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai jembatan bagi negara-negara berkembang dalam berbagi pengetahuan, praktik baik dalam mengatasi masalah pembangunan, dan merevitalisasi kerja sama South-South and Triangular Cooperation (SSTC),” ungkap Direktur Hendra.
Lebih lanjut, Hendra menjelaskan, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas berharap dukungan dan peran serta seluruh pihak, terutama para pelaku pembangunan seperti pemerintah pusat, daerah, swasta, organisasi masyarakat sipil, akademisi termasuk wadah pemikir (think-tank) untuk ikut berpartisipasi dan menyukseskan acara global ini.
Tidak hanya untuk berkolaborasi mencari solusi bagi tantangan global, forum ini juga menjadi perwujudan salah satu Visi Indonesia Emas 2045.
“HLF MSP juga diharapkan menjadi salah satu batu pijakan atau fondasi dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045, yaitu meningkatnya kepemimpinan Indonesia di dunia Internasional,” pungkas Hendra. (*)