Oksibil | TNI – Polri dan ASN Pemerintah Daerah Kab. Pegunungan Bintang menggelar apel gabungan yang dipimpin oleh Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana, S.T., M.Si., bertempat di Lapangan Pemda Pegunungan Bintang, Kampung Mobib Silibib, Distrik Oksibil, Kab. Pegunungan Bintang, Senin (16/1).
Apel gabungan tersebut menandakan situasi sudah kondusif dan dimulainya kembali aktivitas pemerintahan, pendidikan, kesehatan serta ekonomi seperti biasa setelah terjadinya gangguan keamanan berupa teror yang dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) dengan melakukan penembakan dan pembakaran sejumlah fasilitas seperti sekolah dan perkantoran di Oksibil.
“Beberapa hari lalu ada kejadian gangguan keamanan dari kelompok kriminal bersenjata, untuk itu hari ini kita bersama-sama bertemu di sini dan menyatakan kepada masyarakat Pegunungan Bintang bahwa dalam bidang pelayanan pemerintahan, kesehatan, pendidikan dan kegiatan ekonomi bisa berjalan seperti biasa,” ujar Bupati dalam sambutannya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati mengajak para tokoh dan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga dan ikut melindungi Kabupaten ini agar roda pembangunan berlanjut kembali.
“Saya berpesan mari sama-sama kita menjaga Sitkamtibmas dan jangan menyebar isu Hoax karena hal tersebut menyebabkan masyarakat menjadi takut datang ke Oksibil. Mari kita bergandengan tangan dan saling menjaga sehingga pembangunan tetap berjalan. Selain itu, tahun ini merupakan tahun Pemilu yang mana keamanan harus dijaga,” tegasnya.
Sementara itu Danrem 172/PWY, Brigjen TNI J.O Sembiring saat dihubungi terkait situasi di Oksibil, menuturkan bahwa saat ini pihaknya terus melaksanakan koordinasi dengan pihak Kepolisian dan Pemerintah Daerah Kab. Pegubin dalam rangka menjaga keamanan di daerah tersebut. Salah satunya dengan kegiatan Apel Gabungan ini yang bertujuan untuk memperkuat sinergi antara TNI-Polri dan Pemda dalam mencegah Aksi KST.
“Kami TNI-Polri siap menjaga keamanan seperti yang sudah sampaikan sebelumnya. Tetapi kami juga membutuhkan bantuan dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat untuk segera melaporkan kepada kami jika melihat atau mengetahui terkait KST yang telah melakukan teror di daerah Pegunungan Bintang, jangan ragu segera laporkan agar mereka bisa mempertanggung jawabkan tindakannya di depan hukum,” ujarnya.
Danrem menghimbau agar KST segera menghentikan tindakan-tindakan yang dapat mengakibatkan terjadinya gangguan keamanan sehingga nantinya dapat menghambat percepatan peningkatan kesejahteraan dan pembangunan di daerah.
“Saya berharap saudara-saudara saya segera menyerahkan diri kepada pihak Kepolisian untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Mari kita bergandengan untuk membangun daerah ini, membangun SDM Papua yang maju dan memiliki masa depan yang cerah. Bagi saya perbedaan adalah hal yang wajar tetapi tidak menghalangi kita menjadi saudara. Untuk itu sekali lagi mari bersama membangun Tanah Papua,” pungkasnya.